Dibandingkan dengan sistem informasi yang
lain SPT memang lebih dibutuhkan perusahaan karena berfungsi merekam semua
aktiva yang ada di dalam perusahaan dan berbagai kejadian yang ada di dalamnya.
SPT dapat diselenggarakan secara manual dan komputerisasi. Namun dalam era
sekarang ini tidak mungkin sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer untuk
mengolah data. Bila dijalankan dengan baik maka SPT akan memberikan manfaat
besar bagi perusahaan.
Contoh:
Sebuah
perusahaan jasa listrik daerah ( PLD ). Setiap bulan para pelanggan dikirimi
tagihan pemakaian listrik masing – masing. Seorang pelanggan dapat membayarnya
melalui berbagai cara yaitu melalui kantor – kantor PLD ( tidak harus kantor
cabang tempat ia mendaftar ), melalui ATM, internet banking, sms banking yang
sudah banyak disediakan para operator seluler.
Pelanggan
juga tidak harus membayar persis jumlah tagihan yang diterimanya. Misalnya
seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat saja membayar Rp 80.000 dulu atau
Rp100.000 sekaligus, agar pihak PDL tidak bingung, karena bila pembayaran
kurang sisanya akan ditambahkan pada tagihan bulan berikutnya dan bila
pembayaran lebih akan dipotongkan pada bulan berikutnya.
Bila karena suatu hal pelanggan tidak
membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak akan langsung mematikan aliran listriknya
tetapi akan memeriksa dulu data pelanggan bersangkutan, bila pelanggan tersebut
adalah pelanggan lama maka PLD akan menelfon untuk mengetahui apakah pelanggan
tersebut memiliki masalah dan akan membantunya, begitupula bila ia pelanggan
baru. Jadi dengan basis data yang baik, pelanggan akan mendapatkan pelayanan
yang baik.
Sistem pemrosesan
transaksi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan, orgsnisasi, instansi
pemerintah, atau institusi apapun untuk mengolah data – data induk dan
transaksi. Bila perusahaan dapat membangun sistem pemrosesan transaksi dengan
baik, maka perusahaan juga dapat memanfaatkanya dengan baik juga.
SPT memeiliki
karakteristik yaitu :
• SPT berfungsi mencatat data ke dalam basis data.
Data yang dicatat meliputi data induk dan data transaksi. Data induk adalah
data yang lengkap dan dapat berdiri sendiri, misalnya data pegawai, dat barang
dagangan dan data pelanggan. Data transaksi adalah data yang digunakan untuk
mencatat transaksi. Transaksi dalah berbagai perubahan atau peristiwa yang
terjadi di perusahaan.
• SPT digunakan oleh para pemakai akhir ( end user ),
yang terdiri dari operator ( misalnya kasir, teller bank dan resepsionis hotel
) atau para manajer pelaksana.
• SPT menyajikan informasi atau laporan yang bersifat
baku atu standar tidak mengandung banyak variasi. Contoh : kasir hanya
menyediakan nota penjualan yang terdiri dari secarik kertas, begitu juga dengan
informasi yang dihasilkan oleh ATM.
• SPT diperlukan hampir setiap hari , karena dlam
suatu perusahaan transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi
harus dicatat.
• SPT berguna untuk pembuatan keputusan yang
terstruktur. keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang timbul karena
masalah yang sudah jelas dan jalan keluar juga jelas. Contoh: penjualan tiket
pesawat, pelayanan bank melalui ATM, pencatatan tagihan telepon.
• SPT memerlukan perangkat input dan output yang
sangat bervariasi mulai dari komputer, mesin ATM, telpon dan perankat lain yang
dalam masa depan akan semakin bervariasi dan mudah dig SPTunakan.
Sistem
pemrosesan transaksi bermacam – macam tetapi bila digambarkan modelnya memiliki
bentuk yang hampir sama. Model sistem informasi dapat dilihat pada gambar
berikut.
Perangkat
input dapat terdiri dari berbagai alat, meliputi komputer, palmtop ( PDA ,
semua jenis telpon dan faksimile.
Perangkat
pemrosesan terdiri dari program komputer ( yang bisa dipasang dalam mesin ATM,
komputer atau perangkat sejenis ).
Perangkat
keluaran meliputi berbagai jenis monitor ( dapat menampilkan gambar dan tulisan
), speaker ( menampilkan suara atau pesan ), atu printer ( mencetak informasi
yang perlu disimpan dalam jangka waktu lebih lama ).
Berbagai bentuk dokumen digunakan untuk
menyampaikan berbagai bentuk informasi pada manajemen dari pihak lain yang
memerlukan informasi yang berbeda – beda, sehingga harus diberi informasi yang
sesuai.
Mencatat Data Dan Transaksi
Sistem
pemrosesan transaksi dirancang dan diterapkan perusahaan, memiliki beberapa
tujuan. Tujuan SPT yaitu :
·
Mencatat setiap transaksi yang terjadi
dalam perusahaan. Tidak hanya transakai jual beli, tetapi juga berbagai
perubahan data, misalnya perubahan harga jual barang dagangan.
·
Mempercepat proses yang terjadi dalam
perusahaan. Misalnya sebuah biro perjalanan akan menjual tiket perjalanan ke
tujuan tertentu.
·
Menyediakan informasi atas kegiatan
operasional dengan akurat dan tepat waktu.
·
Meningkatkan kinerja dan layanan
perusahaan. Contoh: perusahaan pengiriman barang dapat memberikan informasi
bagi para pelangganya, perjalanan barang yang dikirimnya. Informasi dapat
diakses melalui internet atau sms.
SPT mencatat data ke
dalam basis data. Data yang dicatat dapat berbentuk macam – macam, misalnya
huruf, angka, tanda bahkan gambar dan suara. Dengan adanya kemajuan di bidang
komputer, dat dicatat ke dalam sistem komputer, tidak lagi dalam bentuk
aslinya, tetapi sudah diubah ke dalam bentuk digital yang hanya dapat dibaca
oleh komputer. Dan bentuk digital ini disimpan dalam media yang khusus dibuat
untuk menampung data, diantaranya adalah disket, hardisk, CD, flash memori, dan
magnetic tape atu kaset.
Data disimpan dengan
suatu metode yang sistematis, sehingga sewaktu – waktu diperlukan lagi dapat
diambil dengan cara cepat dan akurat. Biasanya data disimpan dalam bentuk
tabel, seperti halnya dengan daftar tamu dan daftar presensi. Tabel terdiri
dari beberapa baris dan setiap baris terdiri dari beberapa kolom. Baris menggambarkan
entitas ( misalnya satu orang mahasiswa ) dan kolom menggambarkan ciri atau
atribut ( misal nomor mahasiswa ).
Data dapat
dicatat dengan beberapa cara, yang masing – masing cara dapat dikelompokan ke
dalam metode langsung dan tidak langsung. Metode tidak langsung memerlukan
keyboard sehingga antara data asli dengan komputer ada data tambahan, yaitu
penekanan tombol keyboard oleh operator. Misalnya seorang nasabah menabung uang
dan menyerahkan kepada teller dengan mengisi formulir setor. Teller akan
menuliskan beberapa informasi yang ada di formulir ke dalam sistem komputer
dengan menggunakan keyboard. Inilah yang disebut tidak langsung.
Sedangkan metode
langsung tidak memerlukan penekanan pada keyboard oleh operator. Contohnya
seorang kasir supermarket menginput barang – barang yang dibeli oleh pembeli,
dengan menggunakan alat yang disebut bar code reader (pembaca kode bar) karena
setiap barang sudah ditempel kode bar.
Memproses Data
Memproses data
merupakan kegiatan memanipulasi data agar diperoleh informasi yang diperlukan.
Kegiatan memanipulasi data dapat berupa kegiatan aritmatika (menambah,
mengurang, mengalikan, membagi, menjumlah ) atau kegiatan manual ( meringkas, mengurutkan, memisah, menggabung,
menghapus dan menyisipkan ).
Pemrosesan data
dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan komputer. Pengolahan data
menggunakan komputer jauh lebih baik dibandingkan secara manual, karena
konsisten, tidak terpengaruh emosi, cepat dan teliti.
Pemrosesan dat
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara batch process ( sequantial
processing ) dan cara online ( real time
). Cara batch dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu, baik secara
fisik maupun secara digital dalam komputer, dan secara berkala akan diolah
misalnya setelah terkumpul data tertentu. Car ini tidak memerlukan biaya yang
mahal bahkan ukup dengan satu komputer. Misalnya suatu perusahaan mencatat data
transaksi penjualan secara manual dalam faktur penjualan. Faktur selama satu
hari lalu dikumpulkan, lalu esok paginya diinput dalam komputer dan diproses.
Cara online
dilakukan setelah data transaksi dicatat. Contoh: pada waktu seseorang
mengambil uang melalui ATM, datnya akan diperbarui setelah orang tersebut
berhasil mengambil uangnya. Cara ini memerlukan alat yang lebih mahal, karena
hrus tersedia beberapa mesin atau komputer yang saling terhubung.
Menghasilkan Informasi Baku
Fungsi terakhir
dalam SPT adalh menghasilkan laporan yan bentuknya sudah baku. Laporan dap[at
berbentuk hard copy ( tercetak ) maupun soft copy ( tampilan di komputer atu
suara ). Laporan yang dihasilkan oleh mesin ATM dan cash register sangat baku
dan tidak banyak variasinya. Waktu pelaporan sudah ditentukan baik secara
berkala ( seminggu sekali ) maupun setelah suatu kejadian ( setelah transaksi
penjualan dicatat ).
Komponen sistem pemrosesan transaksi adalah sebagai
berikut.
Prosedur
Prosedur adalah serangkaian kegiatan yang sudah
dibakukan untuk menangani suatu peristiwa atau transaksi. Serangkaian kegiatan
ini terdiri atas beberapa urutan langkah yang tidak dapat dibalik. Sebagai
contoh, sistem penjualan barang di supermarket. Prosedurnya adalah: (1) pembeli
memilih dan mengambil barang, (2) membawanya kekasir untuk diinput, (3)
membayar, lalu (4) membawa keluar barang belanjaannya. Urutan langkah dari (1)
sampai (4) tersebut tidak dapat ditukar, misalnya pembeli membayar terlebih
dahulu, baru memilih barangnya, atau membawa keluar dulu barangnya.
Perangkat
Pemroses
Sistem Pemrosesan
Transaksi bertugas mencatat dan memroses data dalam jumlah besar. Pemrosesan
memerlukan perangkat khusus, agar dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan
meyakinkan. Saat ini perangkat yang paling banyak digunakan dalam memroses data
dalam jumlah besar adalah komputer.
Pemrosesan dapat
dilakukan dengan dua metode pokok, yaitu batch processing (sering juga disebut
dengan sequential processing) dan real-time processing (sering disebut dengan
on-line processing).
Batch processing
dilakukan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data secara periodik (bisa
jam-jaman, bisa harian, atau bahkan bulanan), lalu diolah sekaligus secara
bersama-sama. Pemrosesan model batch ini cocok digunakan untuk informasi yang
tidak harus bersifat up-to-date, misalnya adalah nilai ujian mahasiswa.
Real-time processing
dilakukan dengan cara mencatat data pada saat transaksi berlangsung dan
langsung mengolahnya, sehingga dapat segera dihasilkan informasi. Pengolahan
data model ini diperlukan untuk informasi yang harus bersifat up-to-date.
Informasi seperti ini misalnya adalah informasi mengenai saldo bank.
Dokumen
Dokumen adalah media
yang digunakan untuk mencatat data dan menghasilkan informasi. Dokumen dapat
berbentuk hardcopy ( misalnya formulir dalam bentuk cetakan dikertas) maupun
softcopy (misalnya tampilan di layar komputer dan suara yang dapat didengarkan
melalui telepon). Dokumen digunakan untuk menyampaikan informasi atau menyampaikan
perintah kepada pihak lain.
Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian
internal merupakan berbagai perangkat dan prosedur yang digunakan perusahaan
untuk menjamin agar sistem informasi tetap dapat digunakan dengan baik. Agar
tetap terjaga kualitasnya, sistem informasi harus dilengkapi dengan sistem
pengendalian internal.
Tujuan utama sistem
pengendalian internal adalah :
ΓΌ Melindungi harta kekayaan perusahaan, baik yang
berwujud maupun tidak.
ΓΌ Meningkatkan kehandalan dan kualitas informasi yang dihasilkan
oleh sistem
ΓΌ Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan
perusahaan.
ΓΌ Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan
perusahaan.
ΓΌ Ada lima proses dalam sistem pengendalian internal,
yaitu :
ΓΌ Komitmen atau perhatian manajemen puncak untuk
menyelenggarakan sistem pengendalian.
ΓΌ Lingkungan pengendalian yang kondusif sehingga
memudahkan dilaksanakannya sistem pengendalian.
ΓΌ Komunikasi yang baik di antara berbagai pihak yang
memakai sistem pengolahan transaksi.
ΓΌ Monitoring terhadap pelaksanaan sistem maupun
pengendalian.
ΓΌ Evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem.
Basis Data
Basis data adalah sekumpulan tabel yang
saling berkait. Sebuah tabel berisi data yang sejenis, misalnya tabel barang,
berisi data barang secara lengkap, tabel karyawan berisi data karyawan secara
lengkap, dan seterusnya. Antara tabel satu dengan tabel lainnya harus dapat
dihubungkan, sehingga dapat menghasilkan informasi baru. Setiap sistem
informasi memerlukan basis data. Basis data yang baik dapat menghasilkan
informasi yang baik juga.
Selama ini data
dan informasi yang sering kita dapatkan berbentuk tulisan, yaitu huruf dan
angka. Dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi komputer dan
multimedia, data dan informasi tidak hanya berbentuk tulisan, tetapi sudah
lebih bervariasi, yaitu berbentuk gambar, suara, warna, sinar, getaran, dan
sebagainya.
Informasi yang
baik tidak hanya diperlukan oleh manajemen perusahaan, tetapi juga diperlukan
oleh pihak internal dan eksternal lainnya. Misalnya, dari pihak internal,
karyawan perusahaan ingin mengetahui seberapa banyak rencana produksi bulan
ini, sehingga perlu disiapkan berapa banyak bahan baku dan berapa banyak
karyawan. Dari pihak eksternal contohnya adalah bank yang akan memberi kredit
kepada perusahaan. Dalam hal ini, informasi menjadi suatu sumber daya yang sama
pentingnya dengan sumber daya yang lain seperti dana, aktiva, dan sumber daya
manusia.
F. Contoh
SPT
Bagi manajemen, sistem informasi harus
dapat memberi nilai lebih kepada pelanggan dan pemasok, sehingga dapat
menciptakan hal-hal berikut ini :
ΓΌ Membatasi
perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri tempat perusahaan berada.
ΓΌ Menciptakan
switching cost kepada pelanggan.
ΓΌ Menciptakan
switching cost kepada pemasok.
Meningkatkan efisiensi di dalam
perusahaan.
Sebagai contoh adalah dunia perbankan.
Bagi nasabah bank yang sudah lama menjadi nasabah bank tertentu, akan kesulitan
bila harus pindah ke bank lain. Nasabah tersebut harus berurusan dengan
masalah-masalah administrasi, yaitu pendaftaran. Masalah lain adalah perbedaan
layanan yang disediakan oleh bank yang baru. Apabila bank yang lama sudah dapat
member layanan yang memuaskan, maka tidak ada alasan bagi nasabah tersebut
untuk pindah ke bank lain. Berbagai pengorbanan yang dikeluarkan atau dilakukan
oleh nasabah untuk berpindah ke bank lain disebut dengan switching cost.
Switching
cost
juga dapat terjadi pada pemasok. Apabila pemasok memutuskan untuk menghentikan
layanan kepada pelanggan dan mencari pelanggan lain, akan menyebabkan pemasok
tersebut mengeluarkan biaya tambahan atau perlakuan khusus.
Sistem informasi juga harus dapat
mempercepat proses di dalam perusahaan, meningkatkan akurasi informasi, dan
memudahkan karyawan mengerjakan pekerjaan.
BAB III
Sistem
informasi manajemen merupakan sistem informasi yang mengolah berbagai data dan
informasi menjadi informasi baru yang jauh lebih bermanfaat bagi para
pemakainya.
SPT merupakan pengolahan data (data processing) untuk mengolah data
menjadi informasi.
SIM
merupakan sistem informasi kelanjutan dari SPT. SPT harus ada dulu dan hasilnya
akan diolah oleh SIM. Meskipun demikian, tidak mudah membedakan SPT dan SIM.
Dalam penerapan sistem informasi di berbagai perusahaan, seringkali SPT dan SIM
sudah merupakan suatu kesatuan. Hal ini disebabkan oleh kaburnya batas antara
SPT dan SIM.
SPT
mengolah data (fakta yang belum berguna untuk pembuatan keputusan) menjadi informasi.
Informasi ini sudah dapat digunakan untuk membuat keputusan, tetapi lingkupnya
terbatas. Apabila manajemen akan membuat keputusan yang sifatnya lebih
menyeluruh, informasi tadi diolah lebih lanjut dengan pengolahan informasi.
Informasi dapat dihasilkan melalui media softcopy
(dihasilkan melalui tampilan di layar atau suara di speaker) maupun hardcopy (dicetak
di kertas).
Sistem informasi manajemen memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. SIM tidak mencatat data ke dalam basis data, karena
hal ini sudah dilakukan oleh SPT. SIM hanya mengambil atau membaca data dari
basis data.
b. SIM banyak mengolah informasi menjadi informasi baru
dengan pengolahan informasi.
c. Informasi dihasilkan melalui berbagai media, baik softcopy (melalui tampilan layar, suara
atau tanda-tanda tertentu misalnya alarm)
maupun hardcopy (dalam bentuk
cetakan).
d. Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk membuat
keputusan terstruktur dan keputusan semi-terstruktur.
e. SIM banyak digunakan oleh para manajer madya, dengan
tujuan untuk mengendalikan kegiatan perusahaan agar dapat mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan oleh manajer puncak.
f. Data yang diolah melibatkan data masa lalu dan data
yang baru. Data masa yang akan datang (lebih sering disebut sebagai data untuk
analisis) akan banyak diolah oleh sistem pendukung keputusan dan sistem pakar.
SIM memerlukan waktu
relatif lama untuk membangunnya, karena sistem ini tidak tergolong ke dalam
sistem yang sangat dibutuhkan oleh manajemen.
Sistem
informasi manajemen tidak dapat berdiri sendiri, karena memerlukan input dari
sistem lain (yaitu SPT) dan menghasilkan informasi bagi sistem yang lain.
Sistem
informasi manajemen mempunyai kaitan yang sangat erat. Basis data yang
digunakan oleh masing-masing sistem tersebut saling terkait. Sebagai contoh,
SIM dapat menghasilkan informasi: karyawan mana saja (data pokoknya ada di
sistem informasi personalia)yang menghasilkan penjualan tertinggi (data
pokoknya ada di sistem informasi pemasaran), sehingga dapat diketahui berapa
laba laba yang diperoleh dari masing-masing penjualan tersebut (dari sistem
informasi produksi).
Sejak
digunakannya computer untuk pengolahan data, telah diterapkan berbagai cara
pengolahan data. Beberapa cara pengolahan data yang hingga saat ini masih
banyak dipakai adalaha: pengolahan data terpusat (controlized processing),
pengolahan tidak terpusat (decentralizing processing), dan pengolahan data
terdistribusi (distributed processing).
Sistem pengolahan data tersebut diuraikan
pada bagian berikut:
Pengolahan Data Terpusat
(Controlized Processing)
Pengolahan data terpusat adalah pengolahan data yang
dilakukan pada suatu computer terpusat. Pengolahan data secara terpusat
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Ada fasilitas computer sentral yang
dapat menangani semua terminal yang ada di perusahaan. Komputer sentral ini
biasanya sekelas mainframe atau minicomputer. Selain menangani semua terminal
dengan cara multitasking (beberapa program dapat dijalankan pada saat yang
bersamaan) dan multiuser (beberapa pemakai dilayani pada saat yang bersamaan)
b.
Komputer sentral dapat diakses oleh
banyak terminal (bias mencapai jumlah ribuan). Masing-masing terminal dapat
berupa computer PC, notebook, palmtop, telpon genggam, dan peralatan lain yang
memiliki kemampuan mencatat dan mengolah data (misalnya ATM dan cash register)
c.
Basis data dipusatkan pada satu lokasi
yang dapat diakses oleh semua pemakai
d.
Para pengelola system terdiri atas
orang-orang yang benar-benar memiliki pengetahuan di bidang computer, jaringan,
maupun program computer.
e.
Pemusatan data mengakibatkan perusahaan
dapat menerapkan pengendalian secara terpadu. Keseragaman dan konsistensi data
sangat terjamin
Pengolahan
Tidak Terpusat (Decentralizing Processing)
Pengolahan data tidak terpusat adalah pengolahan
data yang dilakukan melalui computer di masing-masing cabang atau lokasi.
Karakteristik pengolahan data ini adalah sebagai berikut:
a.
Terdapat computer yang digunakan sebagai
pengolah data di masing-masing cabang atau bagian. Komputer ini tidak perlu
mewah, karena hanya perlu memroses data untuk masing-masing bagiannya
b.
Tidak memerlukan tenaga yang benar-benar
professional untuk menangani berbagai kebutuhan di masing-masing cabang. Tenaga
professional yang diperlukan adalah tenaga yang mampu menangani computer
jaringan, data base local, dan program aplikasi yang sesuai dengan bagian
tersebut.
c.
Dalam banyak kasus, masing-masing cabang
dapat menggunakan program siap pakai yang dijual di pasar, sehingga tidak
memerlukan tenaga ahli
d.
Masing-masing manajer dan anggota tim
benar-benar menguasai basis data mereka, karena merekalah yang membangun dan
mengelola basis data setiap hari atau setiap ada transaksi
e.
Sustem ini memiliki kelemahan, yaitu
data di suatu kantor cabang atau bagian belum tentu bias sinkron dengan data di
bagian lain
Sistem pengolahan data seperti ini cocok
digunakan pada perusahaan yang ingin segera memiliki sistem informasi tetapi
manajemen puncak tidak segera memenuhi keinginan masing-masing cabang.
Dimungkinkan juga system pengolahan data ini diterapkan karena kantor cabang
berada di lokasi yang saling berjauhan sehingga sulit terjangkau oleh sarana
komunikasi data. Daripada menunggu fasilitas tersedia, lebih baik bagi
perusahaan untuk menerapkan pengolahan data secara tidak terpusat.
Pengolahan
Data Terdistribusi (Distributed Processing)
Pengolahan data terdistribusi merupakan metode
pengolahan data gabungan antara metode terpusat dan metode tidak terpusat.
Karakteristik pengolahan data terdistribusi adalah sebagai berikut:
a.
Sistem ini memiliki beberapa computer di
beberapa cabang atau bagian yang berfungsi untuk mengolah data. Perusahaan
tidak perlu memiliki computer pusat, karena sudah digantikan oleh computer
pengolah data di masing-masing bagian atau cabang
b.
Masing-masing bagian memiliki basis data
yang terhubung dengan basis data di bagian-bagian lain, sehingga apabila di
satu cabang data sudah diperbarui, bagian lain juga akan mendapatkan informasi
terkini
c.
Pengolahan data ini memerlukan jaringan
komunikasi data yang handal dan ceapt, sehingga tidak mengganggu kinerja system
informasi secara keseluruhan pada waktu sedang dilakukan pengolahan data
Keunggulan system
pengolahan data terdistribusi adalah:
a.
Mempersingkat respon system terhadap
permintaan user
b.
Menurunkan biaya pengolahan data
c.
Meningkatkan keakuratan dan keandalan
system informasi
d.
Menggunakan sumberdaya secara
bersama-sama (sharing resources)
e.
Meningkatkan kepuasan pemakai system
Sistem terdistribusi juga memiliki
kelemahan atau kesulitan. Kelemahan yang dihadapi oleh metode pengolahan data
terdistribusi adalah sebagai berikut:
a.
Membangun basis data untuk banyak bagian
dengan keperluan yang saling berbeda tetapi tetap dapat dihubungkan satu dengan
yang lain dengan cara yang mudah memerlukan keahlian yang tinggi. Ini ibarat
sebuah perusahaan membangun beberapa bangunan terpisah tetapi antarbangunan
harus dapat saling berhubungan dengan baik
b.
Pengendalian tidak mudah dilakukan,
mengingat kebutuhan data dan proses pengolahan data di masing-masing bagian
tidak sama. Bagian produksi lebih mementingkan pengolahan data barang yang
selesai diproduksi, sementara bagian personalia juga mementingkan jam kerja
masing-masing karyawan di bagian produksi. Perbedaan ini dalam praktiknya akan
menyebabkan pengendalian data tidak mudah
Agar berhasil dengan baik, metode
pengolahan data terdistribusi memerlukan beberapa kondisi, di antaranya adalah:
a.
Memerlukan pelatihan, penyeliaan
(supervise), pemantauan (monitoring), dan pengendalian secara menyeluruh dan
terus menerus
b.
Sistem harus mudah digunakan dan
dikelola, tidak hanya tergantung kepada satu atau dua orang saja, mengingat
system ini akan diakses oleh pemakai dib again lain
c.
Data harus bersifat fleksibel, sehingga
bila diperlukan, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk ini diperlukan
perencanaan yang matang dan mencakup masa jangka panjang
d.
Konfigurasi computer harus dapat
memenuhi kebutuhan para manajer dan pemakai system
e.
Perusahaan harus memiliki basis data
yang terdistribusi. Data di satu bagian, apabila sudah di update, harus dapat
diakses oleh bagian lain atau pihak luar. Meskipun demikian harus tetap aman,
sehingga tidak mudah diubah-ubah oleh orang yang tidak berhak. Untuk ini,
diperlukan replikasi basis data, yaitu salinan data asli yang dapat digunakan
oleh para pemakai dari luar, tetapi tidak dapat diubah-ubah oleh pihak luar
tersebut. Peremajaan data tetap dilakukan oleh bagian yang memiliki basis data
SIM sulit dipisahkan dari SPT, sehingga agak sulit
menemukan contoh SIM yang terpisah dari SPT. Meskipun demikian, ada variasi
dari SIM, yaitu yang disebut dengan Sistem Otomatisasi Perkantoran (SOP) atau
Office Automation System (disingkat OAS). Fungsi utama SOP ada beberapa,
diantaranya adalah:
a.
Pengolahan dokumen, seperti manajemen
surat, pengarsipan dokumen penting, penyiapan bahan rapat, dan sebagainya.
Dalam pengelolaan dokumen ini, ada beberapa program computer yang khusus
dipakai untuk itu, di antaranya adalah:
·
Pengolahan kata(wordprocessing),
misalnya MS Word dan WordPro
·
Pembuatan naskah cetakan (desktop
publishing), misalnya MS Publisher, Corel Ventura, dan Adobe PageMaker
·
Pengarsipan dokumen (document imaging),
misalnya dengan perangkat Canofile dan Canon
·
Penerbitan situs di Internet (web
publishing), misalnya dengan MS FrontPage
b.
Penjadwalan bersama. Misalnya adalah
mengatur jadwal rapat antarkepala bagian, pertemuan rutin, atau penetapan
kegiatan lainnya. Contohnya:
·
Sinkronisasi jadwal dengan PIM (personal
information manager) seperti MS Outlook, atau Calender Scheduler
·
Pengaturan jadwal bersama dengan
electronic calendar, misalnya dengan Yahoo! Calender (www.yahoo.com)
c.
Program komunikasi yang memudahkan
komunikasi antara staf, manajer, karyawan, termasuk dengan pihak lain.
Programnya adalah:
·
ICQ (www.icq.com)
d.
Program pengelolaan basis data bersama,
misalnya:
·
MMS Access
·
Program spreadsheet, misalnya MS Excel
·
Program pembaca basis data seperti ACL
dan Report Writer
Program-program aplikasi yang diuraikan di atas
sebenrnya tidak hany dapat dipakai dalam kegiatan bisnis atau formal di kantor,
tetapi juga dapat dipakai secara individual di rumah. Saat ini banyak pelajar,
mahasiswa, ibu rumah tangga dan pengguna individu lainnya yang sudah
memanfaatkan program-program tersebut untuk mempermudah atau mempercepat
kegiatan sehari-harinya
Hai Aang the airbender
BalasHapusterima kasih... sangat bermanfaat materi nya
BalasHapusterimakasih sangat membantu.
BalasHapussebelumnya terimakasih materinya sangat membantu, kalau boleh saya tau sumber/referensinya (buku,jurnal,dll) dari mana ya?
BalasHapusNa'am
BalasHapus