Rabu, 01 Januari 2014

JOINT VENTURE



Pada dasarnya joint venture tidak berbeda banyak dengan persekutuan, yaitu kerja sama beberapa pihak untuk menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka waktu tertentu. Kerja sama tersebut akan berakhir setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai.
Perbedaan yang pokok antara joint venture dengan persekutuan adalah umurnya, dalam arti bahwa umur joint venture jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan persekutuan yang biasa. Misalnya A dan B bekerja sama menjual bolang-baling selama perayaan Sekaten di alun-alun utara Yogyakarta. Atau Perusahaan Bangunan A dan Perusahaan Bangunan B kerja sama selama pembangunan jembatan sungai Opak dan sebagainya.
A.    ANGGOTA JOINT VENTURE
Para anggota (pihak yang menyelenggarakan ) joint venture sering disebut dengan istilah venture atau partner atau sekutu. Anggota joint venture dapat berupa perseorangan , persekutuan, perseroan terbatas dan sebagainya. Pada umumnya semua partner ikut mengelola jalannya perusahaan. Salah satu di antara para sekutu tersebut bertindak sebagai manajernya, yang disebut managing partner.
B.     PEMBAGIAN LABA JOINT VENTURE
Seperti halanya persekutuan, maka laba joint venture juga hak para anggota. Oleh karana itu, laba jointventure akan dibagikan kepada para sekutu. Cara (metode) pembagian labanya juga akan diatur di dalam perjanjian. Metode pembagian laba yang dipakai juga sama dengan metode pembagian laba persekutuan, yaitu:
a.       Laba dibagi sama,
b.      Laba di bagi dengan ratio tertentu,
c.       Laba dibagi sesuai dengan ratio modal, yaitu:
1)      Modal mula-mula,
2)      Modal awal periode,
3)      Modal akhir periode, dan
4)      Modal rata-rata.
d.      Laba dibagi dengan memperhitungkan bung modal dan sisanya dibagi menurut cara a,b atau c.
e.       Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan bonus dan sisanya dibagi menurut cara a,b atau c.
f.       Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal, gaji serta bonus dan sisanya dibagi menurut cara a,b atau c.

C.    AKUNTANSI JOINT VENTURE
Pada dasarnya akuntansi joint venture dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu:
1.      Metode akuntansi terpisah
2.      Metode akuntansi tidak terpisah.

a.      Metode Akuntansi Terpisah
Di dalam metode ini joint venture menyelenggarakan akuntansi secara tersendiri. Akuntansi yang diselenggarakan oleh joint venture ini pada dasarnya sama dengan akuntansi yang diselenggarakan oleh persekutuan . dalam hal ini joint venture akan menyelenggarakan rekening-rekening:
a.         Aktiva.
b.        Utang.
c.         Modal untuk masing-masing sekutu.
d.        Penghasilan.
e.         Biaya.
Dalam metode ini masing-masing sekutu hanya akan mencatat investasi sendiri saja. Jadi para sekutu hanya akan mencatat apabila haknya berubah. Metode ini biasanya dipakai oleh joint venture yang umurnya relatif panjang.
Contoh 1
Dalam rangka sekaten tahun 1991 A, B,dan C sepakat untuk mengadakan joint venture yang bergerak dalam penjualan pakaian dan mainan anak-anak selama perayaan Sekaten di alun-alun utara Yogyakarta. Setoran modal masing-masing sekutu disepakati:
¾      A Rp10.000.000,00
¾      B Rp10.000.000,00
¾      C Rp15.000.000,00
Cara pembagian laba disepakati:
a.         A sebagai managing partner mendapat bonus 20% dari laba.
b.        Sisa laba setelah dikurangi bonus akan dibagi:
¾    A 30%,
¾    B 30% dan
¾    C 40%.
Transaksi yang terjadi selama beroperasinya joint venture tersebut adalah:
1.        A menyetor modal berupa kas sebesar Rp10.000.000,00
2.        Joint venture membayar biaya sewa tempat sewa sebesar Rp2.500.000,00
3.        B menyetor kas sebesar Rp10.000.000,00 sebagai setoran modal.
4.        C menyerahkan barang dagangan sebagai setoran modal. Harga perolehan barang dagangan tersebut Rp14.000.000,00, akan tetapi nilainya disepakati Rp 15.000.000,00.
5.        Joint venture membeli tambahan barang dagangan seharga Rp 9.000.000,00. Pembelian dilakukan managing partner.
6.        Joint venture membayar berbagai macam biaya usaha sebesar Rp3.500.000,00.
7.        Joint venture berhasil menjual semua barang dagangan seharga Rp35.000.000,00 secara tunai.
8.        Rugi-laba joint venture dihitung dan dibagikan kepada partner.
9.        Joint venture dibubarkan dan semua kas dibagikan kepada para sekutu.
Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi secara terpisah , maka pencatatan baik oleh joint venture maupun oleh masing-masing partner dapat dilihat pada Tabel 5.1 pad halaman berikut ini. Perhitungan pembagian laba dapat dilihat pada Tabel 5.2.



Tabel 5.1
Pencatatan dengan Metode Akuntansi Terpisah











Transaksi

Pencatatan

Joint Venture

A
B
C
1.

Kas
10.000.000,00

Investasi-joint venture
10.000.000,00
Tidak mencatat

Tidak mencatat



     Modal,A
10.000.000,00

Kas
10.000.000,00




2.

Biaya
2.500.000,00

Tidak mencatat

Tidak mencatat

Tidak mencatat



     Kas
2.500.000,00







3.

Kas
10.000.000,00

Tidak mencatat

Investasi-joint venture
10.000.000,00
Tidak mencatat



     Modal,B
10.000.000,00



Kas
10.000.000,00


4.

Persediaan
15.000.000,00

Tidak mencatat

Tidak mencatat

Investasi-joint venture
15.000.000,00


      Modal, C
15.000.000,00





          Persediaan
14.000.000,00









           Laba
1.000.000,00
5.

Persediaan
9.500.000,00

Tidak mencatat

Tidak mencatat

Tidak mencatat



      Kas
9.500.000,00







6.

Biaya
3.500.000,00

Tidak mencatat

Tidak mencatat

Tidak mencatat



       Kas
3.500.000,00







7.

Kas
35.000.000,00

Tidak mencatat

Tidak mencatat

Tidak mencatat



      Penjualan
35.000.000,00









Harga Pokok Penjualan
24.000.000,00









       Persediaan
24.000.000,00







8.a

Penjualan
35.000.000,00

Tidak mencatat

Tidak mencatat

Tidak mencatat



       Rugi-Laba
35.000.000,00







8.b.

Rugi-Laba
30.000.000,00

Tidak mencatat

Tidak mencatat

Tidak mencatat



       Harga Pokok Penjualan
24.000.000,00









       Biaya
6.000.000,00







8.c.

Rugi-Laba
5.000.000,00

Investasi-joint venture
2.200.000,00
Investasi-joint venture
1.200.000,00
Investasi-joint venture
1.600.000,00


       Modal,A
2.200.000,00

Laba
2.200.000,00
Laba
1.200.000,00
Laba
1.600.000,00


       Modal,B
1.200.000,00









       Modal,C
1.600.000,00







9

Modal,A
12.200.000,00

Kas
12.200.000,00
Kas
11.200.000,00
Kas
16.600.000,00


Modal,B
11.200.000,00

Investasi-joint venture
12.200.000
Investasi-joint venture
11.200.000,00
Investasi-joint venture
16.600.000,00


Modal,C
16.600.000,00









       Kas
40.000.000,00

































Pembagian kas tersebut di dasarkan pada saldo modal masing-masing pertner setelah pembagian laba.
Tabel 5.2
Pembagian Rugi-laba
Joint Venture ABC
Keterangan

Total
A
B
C


Rp
Rp
Rp
Rp
Total laba

5.000.000,00



Bonus:





-A = 20% x 5.000.000,00
=
(1.000.000,00)
1.000.000,00
-
-
Sisa=5.000.000,00-1.000.000,00
=
(4.000.000,00)



Dibagi:





-A =30% x 4.000.000,00
=

1.200.000,00


-B =30% x 4.000.000,00
=


1.200.000,00

-C =30% x 4.000.000,00
=



1.600.000,00






Jumlah

5.000.000,00
2.200.000,00
1.200.000,00
1.600.000,00

A.      METODE AKUNTANSI TIDAK TERPISAH
Dalam metode ini joint venture  tidak menyelenggarakan akuntansi secara tersendiri. Akuntansi terhadap joint venture diselenggarakan oleh masing-masing sekutu (partner). Dalam hal ini akuntansinya dapat dibagi menjadi 2,yaitu yang diselenggarakan managing partner (sekutu manajer) dan yang diselenggarakan oleh non-managing partner(sekutu biasa). Akuntansi yang diselenggarakan oleh masing-masing partner tersebut adalah:
a.      Managing Partner
Pada dasarnya managing partner akan menyelenggaran rekening secara lengkap, yaitu rekening-rekening aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Rekening modal biasanya namanya diganti dengan rekening sekutu yang bersangkutan. Jadi rekening modal C misalnya diganti dengan rekening C. Pada umumnya elemen pendapatan dan biaya pad  joint venture tidak komplek. Oleh karena itu rekening pendapatan dan biaya biasanya digabung menjadi satu dalam rekening “joint venture”.
Oleh karena akuntansi tersebut dicampur dengan akuntansi perusahaan sendiri, maka untuk membedakannya setiap rekening joint venture diberi tanda tersendiri, yaitu dengan penambahan istilah “joint venture” pada setiap rekening. Dengan demikian rekening-rekening yang diselenggarakan managing partner meliputi:
(1)          Aktiva-joint venture.
(2)          Utang-joint venture.
(3)          Rekening sekutu atau partner.
(4)          Rekening joint venture.
Penggunaan masing-masing rekening tersebut adalah sebagai berikut:
(1)   Rekening Aktiva-Joint Venture
Rekening ini menunjukkan semua aktiva joint venture yang ada (di tangan managing partner). Rekening ini  akan didebit kalau bertambah dan dikredit kalau berkurang. Termasuk dalam kelompok rekening ini misalnya:
(1)   Kas-joint venture.
(2)   Piutang Wesel-joint venture.
(3)   Piutang Dagang-joint venture.

(2)     Rekening Utang-Joint Venture
Rekening ini menunjukkan semua utang joint venture. Rekening ini akan didebit kalau berkurang dan dikredit kalau bertambah. Rekening utang-joint venture ini jarang terjadi.
(3) Rekening Sekutu
Masing – masing partner hanya akan menyelenggarakan rekening sekutu untuk untuk partner yang lain. Jadi tidak akan menyelenggarakan rekening untuk diri sendiri . jadi manajing partner hanya akan menyelenggarakan rekening sekutu untuk non-managing partner. Besarnya hak (modal) sekutu yang bersangkutan tidak kelihatan secara langsung didalam rekening tertentu, akan tetapi dihitung dengan cara membandingkan jumlah saldo debit dengan jumlah saldo kredit. Pada dasarnya jumlah aktiva bersih joint venture adalah sama dengan jumlah masing-masing partner ditambah laba joint venture, yaitu saldo kredit rekening joint venture. Oleh karena itu maka hak managing partner dapat dihitung sebagai berikut:
Rekening bersaldo debit:
            Rekening bersaldo debit hanya satu, yaitu
            Aktiva –joint venture……………………………………………………………… xxx
Rekening bersaldo kredit:
            Rekening yang bersaldo kredit yaitu:
            -utang –joint venture………………………………………………… xxx
            -joint-venture………………………………………………………..  xxx
            -modal non-managing partner………………………………………. xxx
            Jumlah saldo kredit                                                                                          (xxx)
Modal managing partner………………………………………………………………….     xxx
Hasil saldo perhitungan ini harus selalu sama dengan saldo rekening managing partner yang diselenggarakan oleh sekutu yang lain(non managing).
(4) Joint Venture
Rekening ini merupakan gabungan dari rekening pendapatan dan biaya . jadi rekening ini didebet dengan biaya dan dikredit dengan pendapatan. Jadi saldo rekening ini akan menunjukkan laba atau rugi yaitu saldo debit menunjukkan rugi dan sebaliknya  saldo kredit menunjukkan laba.
Jadi managing partner akan menyelenggarakan 4 rekening .selisih antara jumlah saldo debit dengan jumlah saldo kredit adalah hak managing. Hubungan antara keempat rekening dengan hak managing partner adalah sebagai berikut:
Jenis rekening                                                                          Saldo
Rekening bersaldo debit:
Aktiva – joint venture                                                  XXX
Rekening bersaldo kredit:
  1. Utang –join venture                                                     XXX
  2. Joint venture                                                                XXX(Dapat pula bersaldo D yang berati rugi)
  3. Modal-non-managing partner                                      
Jumlah saldo kredit                                                                 
Hak managing partner =jumlah saldo debit-jumlah saldo kredit
a.       non – managing partner
non managing partner hany menyelenggarakan 2 macan rekening , yaitu:
(1)   rekening joint venture
(2)   rekening sekutu (partner).
Penggunaan masing-masing rekening tersebut adalah sebagai berikut:
Ä  Rekening joint venture
pemakaian rekening ini sama dengen pemakaian rekening “joint venture” yang diselenggarakan oleh managing partner, yaitu didebit dengan biaya dan dikredit dengan pendapatan, sehingga saldonya menunjukkan laba atau rugi , yaitu saldo debit menunjukkan rugi dan saldo kredit menunjukkan laba.
Ä  Rekening sekutu
Rekening modal yang diselenggarakan oleh non managing partner ada 2 yaitu:
  1. Rekening managing partner
  2. Rekening sekutu non-managing partner yang lain.
Pemakain kedua macam rekening modal ini ada perbedaan yang cukup prinsipil, yaitu:
  1. Rekening partner
Rekening ini dipakai utuk menampung aktiva bersih joint venture yang dititipkan pada manging partner dan hak atau modal managing partner. Oleh karena itu saldo rekening ini menunjukkan selisih antara aktiva bersih joint venture yang dititipkan pada managing partner dengan modal managing partner. Aktiva bersih joint venture adalah selisih antara aktiva –joint venture dengan utang –joint venture . dengan demikian mekanisme pendebitan dan pengkreditan rekening ini adalah:


Pendebitan
Pendebitan dilakukan apabila terjadi transaksi yang berakibat:
-          Aktiva joint venture bertambah
-          Utang joint venture berkurang dan
-          Modal atau managing partner berkurang
Pengkreditan
Pengkreditan dilakukan apabila terjadi transaksi yang berakibat:
-          Aktiva join venture berkurang
-          Utang join venture bertambah
-          Modal atau hak managing partner bertambah
Pada umumnya aktiva bersih joint venture yang dititipkan pada managing partner lebih besar dari pada hak managing partner. Oleh karena itu rekening managing partner pada umumnya bersaldo debit.
  1. Rekening non managing partner
Masing-masing non managing partner hanya akan menyelenggarakan rekening non managing partner untuk partner yang lain. Sedangkan untuk dirinya sendiri tidak akan diselenggarakan rekening . besarnya modal non –managing partner yang bersangkutan akan tercememin pada selisih antara rekening yang bersaldo debit dengan rekening yang bersaldo kredit. Yaitu:
Rekening yang bersaldo debit:
-          Rekening managing partner                                                                            XXX
Rekening yng bersaldo kredit:
-          Rekening joint venture                                                            XXX
-          Rekening non – managing partner lain                                   XXX
Jumlah kredit                                                                                                              XXX
Hak partner yang bersangkutan                                                                                  XXX
Dengan demikian masing-masing non – managing partner hanya menyelenggarakan dua jenis rekening. Masing-masing dengan saldo debit atau kredit sebagai berikut:
Jenis Rekening                                                                                                Saldo
Rekening bersaldo debit:
Rekening managing partner                                                         XXX
Rekening bersaldo kredit
Rekening non – managing partner                                               XXX
Rekening joint venture                                                                XXX (Dapat D apabila rugi)
Jumlah saldo kredit                                                                 XXX
Hak sekutu yang bersangkutan = jumlah saldo debit – jumlah saldo kredit
Contoh 2
Dari data pada contoh 1 akan tetapi menggunakan metode akuntansi tidak terpisah yaitu:
Dalam rangka perayaan sekaten tahun 1991 A ,B dan C sepakat untuk mengadakan joint venture yang bergerak dalam bidang penjualan pakaian dan mainan anak-anak. Modal masing – masing sekutu disepakati:
-          A Rp 10.000.000,00
-          B Rp 10.000.000,00
-          C Rp 15.000.000,00
Cara pembagian laba disepakati:
  1.  A sebagai managing partner mendapat bonus 20% dari laba
  2. Sisa laba setelah dikurangi bonus akan dibagi:
-          A 30%
-          B 30% dan
-          C  40%
Transaksi yang terjadi selama beroprasinya joint venture tersebut adalah :
  1. A menyetor modal berupa kas sebesar Rp 10.000.000,00
  2. Joint venture membayar biaya sewa tempat sebesar  Rp 2.500.000,00
  3. B menyetor kas sebesar Rp 10.000.000,00 sebagai setoran modal
  4. C menyerahakan barang dagangan setoran modal . harga perolehan barang dagangan tersebut Rp 14.000.000,00 akan tetapi nilainya disepakati Rp 15.000.000,00
  5. Joint venture membeli tambahan barang dagangan seharga Rp 9.000.000,00
  6. Joint venture membayar berbagai macam biaya usaha sebesar Rp 3.500.000,00
  7. Joint venture berhasil menjual semua barang dagangan seharga  Rp 35.000.000,00 secara tunai
  8. Rugi laba join venture dihitung dan dibagikan kepada para partner
  9. Join venture dibubarkan dab semua kas dibagikan kepada para sekutu.


Transaksi
Pencatatan

A

B

C
1
Kas-joint venture
10.000.000





Kas
10.000.000




2
Joint venture
2.500.000
Joint venture
2.500.000
Joint venture
2.500.000

Kas
2.500.000
Modal, A
        2.500.000
Modal, A
      2.500.000
3
Kas-joint venture
10.000.000
Modal, A
10.000.000
Modal, A
10.000.000

Modal,B
10.000.000
Kas
          10.000.000
Modal, B
         10.000.000
4
Joint venture
15.000.000
Joint venture
15.000.000
Joint venture
15.000.000

Modal,C
15.000.000
Modal, C
          15.000.000
Persediaan
      14.000.000





     Laba
        1.000.000
5
Joint venture
9.500.000
Joint venture
9.500.000
Joint venture
9.500.000

Kas-joint venture
9.500.000
Rekening A
            9.500.000
Rekening A
        9.500.000
6
Joint venture
3.500.000
Joint venture
3.500.000
Joint venture
3.500.000

Kas-joint venture
3.500.000
Rekening A
            3.500.000
Rekening A
        3.500.000
7
Kas-joint venture
35.000.000
Rekening A
35.000.0000
Rekening A
35.000.000

Joint venture
35.000.000
Joint venture
          35.000.000
Joint venture
      35.000.000
8
Joint venture
5.000.000
Joint venture
5.000.000
Joint venture
5.000.000

Rugi-laba
2.200.000
Rugi-laba
            1.200.000
Rugi-laba
        1.600.000

Modal, B
1.200.000
      Rekening A
            2.200.000
   Rekening A
        2.200.000

Modal, C
1.600.000
Modal, C
            1.600.000
Modal, C
        1.200.000
9
Kas
12.200.000
Kas
11.200.000
Kas
16.600.000

Rekening B
11.200.000
Modal, C
16.600.000
Rekening B
11.200.000

Modal, C
16.600.000
Rekening A
          27.800.000
  Rekening A
      27.800.000

Kas-joint venture
40.000.000







Keterangan:
1.      Saldo Rekening
Setelah transaksi nomor 1 s/d 7 tersebut diposting maka saldo rekening yang diselenggarakan oleh masing-masing sekutu adalah sebagai berikut :
Rekening                                             Saldo menurut masing-masing sekutu
                                                                 A                    B                       C
                                                                 Rp                           Rp                               Rp
Rekening bersaldo debit:
            Kas-joint venture ………       40.000.000      -                       -
            Rekening A ……………        -                       30.000.000      30.000.000
            Jumlah saldo debit …….        40.000.000      30.000.000      30.000.000
===============      =============      =============
Rekening bersaldo kredit:
            Joint venture ………….           5.000.000        5.000.000        5.000.000
            Rekening B …………..          10.000.000        -                     10.000.000
            Rekening C ………….           15.000.000      15.000.000        -
            Jumlah saldo kredit …..          30.000.000      20.000.000      15.000.000
==============      =============      =============
Hak partner yang bersangkutan          10.000.000      10.000.000      15.000.000
=============        ============        =============
2.      Perhitungan pembagian laba
Perhitungan pembagian laba adalah sebagai berikut:
Keterangan                                             A                     B                     C
                                                               Rp                          Rp                          Rp
Bonus:
20% x Rp 5.000.000   =                      1.000.000           -                      -
Sisa: 5.000.000 – 1.000.000
= 4.000.000:
A = 30% x 4.000.000 =                      1.200.000           -                      -
B = 30% x 4.000.000 =                       -                       1.200.000        -
C = 40% x 4.000.000 =                       -                       -                       1.600.000
Jumlah bagian laba ………..               2.2000.000      1.200.000        1.600.000
==============     ===============     ============
3.      Perhitungan pembagian kas
Perhitungan pembagian kas adalah sebagai berikut:                                      
Keterangan                                          A                         B                              C
Rp                                  Rp                                      Rp
Hak partner sebelum
            Pembagian laba ………..         10.000.000      10.000.000       15.000.000
Pembagian laba            ………………..             2.200.000        1.200.000         1.600.000
Bagian kas masing-masing
partner             ………………...           12.200.000      11.200.000      16.600.000
================   =================     ================
Barang yang belum terjual
Kadang – kadang pada saat joint venture dibubarkan, belum semua barang dagangan berhasil dijual. Sisa barang tersebut harus diperlakukan secara tepat sesuai dengan penggunaan sisa barang yang bersangkutan, yang dalam hal ini ada 3 kemungkinan, yaitu:
a.       Dibagi kepada para sekutu
b.      Dijual kepada pihak luar
c.       Dijual kepada sekutu
Perlakuan akuntansi untuk masig-masing adalah sebagai berikut:
a.      Dibagi kepada para sekutu
Pencatatan terhadap pembagian sisa barang kepada para sekutu tergantung pada metode akuntansi yang dipakai, yaitu:
(1)   Metode akuntansi terpisah
Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi secara maka pencatatan terhadap pembagian sisa barang dagangan kepada para sekutu tersebut tergantung pada system akuntansi persediaan, yaitu system fisik atau system perpetual. Apabila joint venture mencatat persediaan dengan system perpetual, maka pembagian sisa barang kepada para sekutu dicatat oleh joint venture dengan mendebit rekening masing-masing sekutu dan mengkredit rekening persediaan. Apabila joint venture menggunakan system fisik maka pembagian sisa barang dagangan kepada para sekutu tersebut tidak harus dicatat. Apabila ingin dicatat maka akan dicatat dengan mendebit rekening modal masing-masing sekutu dan mengkredit rekening penjualan.
(2)   Metode akuntansi tidak terpisah
Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi secara tidak terpisah, maka pembagian sisa barang kepada para sekutu tidak perlu dicatat.
b.      Dijual kepada pihak luar
Apabila sisa barang dijual kepada pihak luar maka akan dicatat seperti halnya penjualan yang biasa (bukan penjualan sisa barang). Pencatatan ini tergantung pada metode akuntansi yang digunakan joint venture, yaitu metode akuntansi terpisah dan metode akuntansi tidak terpisah. Pencatatan ini juga akan menambah laba (saldo rekening joint venture) sebesar harga jual, karena harga pokok (pembelian) sudah dicatat pada saat membeli.
c.       Dijual kepada sekutu
Apabila dijual kepada sekutu pada umumnya pembayarannya diperhitungkan dengan hak sekutu yang bersangkutan. Pencatatan terhadap penjualan sisa barang kepada para sekutu tergantung pada metode akuntansi yang dipakai, yaitu:
v  Metode akuntansi terpisah
Apabila joint venture menyelenggarakan metode akuntansi terpisah maka transaksi tersebut hanya akan dicatat oleh joint venture dan sekutu yang bersangkutan. Joint venture akan mencatat dengan mendebit rekening sekutu yang membeli dan mengkredit rekening penjualan, masing-masing sebesar harga jual. Pencatatan ini akan berakibat laba joint venture bertambah sebesar harga jual dan hak (saldo rekening) sekutu pembeli akan berkurang sebesar harga jual. Karena cukup mudah maka tidak perlu diberi contoh.


v  Metode akuntansi tidak terpisah
Apabila joint venture menyelenggarakan metode akuntansi tidak terpisah maka transaksi tersebut akan dicatat oleh semua sekutu, baik sekutu pembeli maupun tidak. Sekutu pembeli akan mencatat dengan mendebit rekening pembelian (dalam system fisik) atau persediaan (di dalam system perpetual) dan akan mengkredit rekening joint venture. Sekutu yang lain akan mencatat dengan medebit rekening sekutu pembeli dan mengkredit rekening joint venture, masing-masing juga sebesar harga jual. Pencatatan tersebut berakibat saldo rekening joint venture (laba) bertambah dan saldo rekening sekutu pembeli berkurang. Perhatikan contoh berikut ini:
Contoh :
Joint venture ABC membagi rugi-laba sebagai berikut:
Ä  Sebagai managing partner A mendapat bonus 10% dari laba bersih (hanya kalau laba).
Ä  Sisa laba atau rugi dibagi sama.
Joint venture tersebut berakhir pada tanggal 1 Agustus 1991. Saldo rekening-rekening joint venture yang diselenggarakan oleh masing-masing partner pada saat itu dan hak masing-masing sekutu pada saat itu adalah sebagai berikut:
Rekening                                       Saldo per masing-masing partner
                                                         A                    B                      C
     Rp                          Rp                             Rp
Rekening bersaldo debit:
·         Kas-joint venture                     111.000.000    -                       -
·         Rekening A      ………..             -                     71.000.000      71.000.000
Jumlah saldo debit ……….                        111.000.000    71.000.000      71.000.000
==================   ===============             ===============
Rekening bersaldo kredit:
·         Rekening B      ………...          30.000.000      -                       30.000.000
·         Rekening C      ………...          30.000.000      30.000.000      -
·         Joint-venture    ………...          11.000.000      11.000.000      11.000.000
Jumlah saldo kredit            ………..          71.000.000      41.000.000      41.000.000
================  ===============  ===============

Hak masing-masing partner                       40.000.000      30.000.000      30.000.000
==================                ================                ===============
Pada saat itu gudang ternyata masih ada barang dagangan dengan harga pokok Rp3.000.000,00. Sisa barang dagangan tersebut dijual kepada A seharga Rp4.000.000,00 pembayarannya diperhitungkan dengan bagian kas A.
Diminta:
a.       Buatlah jurnal yang dibuat oleh masing-masing sekutu untuk mencatat penjualan sisa barang kepada A tersebut!
b.      Buatlah perhitungan pembagian laba!
c.       Buatlah jurnal untuk mencatat pembagian laba!
d.      Buatlah perhitungan pembagian kas!
e.       Buatlah jurnal yang dibuat oleh masing-masing sekutu untuk mencatat pembagian kas!
Penyelesaian:
a.       Jurnal yang dibuat oleh masing-masing sekutu untuk mencatat penjualan sisa barang dagangan kepada A adalah:
(1)   Jurnal yang dibuat A
Pembelian (persediaan)           Rp4.000.000,00
            Joint venture …..                                Rp4.000.000,00
(2)   Jurnal yang dibuat oleh B
Rekening A     ……….           Rp4.000.000,00
            Joint venture   ….                              Rp4.000.000,00
(3)   Jurnal yang dibuat oleh C
Rekening A     …………        Rp4.000.000,00
            Joint venture   ….                               Rp4.000.000,00
b.      Perhitungan pembagian laba:
Laba sebelum penjualan sisa barang dagangan                       Rp11.000.000,00
Penjualan sisa barang dagangan                                                     4.000.000,00
Laba .............................................................................          Rp15.000.000,00
Pembagian laba:
A:        bonus = 10% x Rp15.000.000,00                   =          Rp1.500.000,00
Sisa =
            1/3 x (Rp15.000.00,00 – Rp1.500.000,00)     =          Rp4.500.000,00
   Jumlah bagian A .......................................................          Rp6.000.000,00
B:       1/3 x (Rp15.000.000,00 – Rp1.500.000,00) =...          Rp4.500.000,00
C:       1/3 x (Rp15.000.000,00 – Rp1.500.000,00) =...          Rp4.500.000,00
c.       Jurnal untuk mencatat pembagian laba:
Jurnal yang dibuat oleh masing-masing sekutu untuk mencatat pembagian laba adalah:
(a)    Jurnal yang dibuat oleh sekutu A
Joint venture                                  Rp15.000.000,00
      Laba                                                                Rp6.000.000,00         
      Rekening B                                                     Rp 4.500.000,00
      Rekening C                                                     Rp4.500.000,00
(b)   Jurnal yang dibuat oleh sekutu B
Joint venture                                 Rp15.000.000,00
      Laba                                                                Rp4.500.000,00
      Rekening A                                                     Rp6.000.000,00
      Rekening C                                                     Rp4.500.000,00
(c)    Jurnal yang dibuat oleh sekutu C
Joint venture                                 Rp15.000.000,00
      Laba                                                                Rp4.500.000,00
Rekening A                                                     Rp6.000.000,00
      Rekening B                                                     Rp4.500.000,00
d.      Perhitungan pembagian kas
Keteranagan                            A                                 B                                 C
                                                Rp                               Rp                               Rp
Saldo modal                40.000.000,00             30.000.000,00             30.000.000,00
Penjualan sisa barang             
dagangan                     40.000.000,00             -                                   -
                                    36.000.000,00             30.000.000,00             30.000.000,00
Pembagian laba           6.000.000,00                 4.500.000,00               4.500.000,00
Bagian kas                   42.000.000,00             34.500.000,00             34.500.000,00

e.       Jurnal yang dibuat oleh masing-masing sekutu untuk mencatat pembagian kas:
1.      Jurnal yang dibuat oleh A:
Kas                                                            Rp42.000.000,00
Rekening A                                                    34.500.000,00
Rekening B                                                    34.500.000,00
      Kas-joint venture                                                        Rp111.000.000,00
2.      Jurnal yang dibuat oleh sekutu B
Kas                                                            Rp34.500.000,00
Rekening B                                                    34.500.000,00
Rekening A                                                                 Rp69.000.000,00

3.      Jurnal yang dibuat oleh sekutu C
Kas                                                            Rp34.500.000,00
Rekening B                                                    34.500.000,00
      Rekening A                                                                 Rp69.000.000,00

B.      JOINT VENTURE YANG BELUM SELESAI
            Kadang-kadang umur joint venture melebihi satu periode akuntansi. Dalam hal ini pada saat perusahaan yang menjadi anggota joint venture akan menyusun laporan keuangan (akhir tahun) masih ada joint venture yang belum selesai. Dalam hubungannya dengan joint venture yang belum selesai tersebut timbul masalah akuntansi, yaitu mengenai pengakuan laba atau rugi joint venture, yaitu apakah perlu mengakui rugi-laba atas joint venture yang belum selesai.Perlu tidaknya mengakui rugi-laba joint venture yang belum selesai harus memperhatikan prinsip-prinsip yang mendasari pengakuan rugi-laba (pendapatan dan biaya) terutama prinsip konservatif.
            Apabila usaha joint venture bersifat spekulatf dalam arti mengandung risiko yang besar dan mengandung banyak risiko sebaiknya laba atas joint venture baru diakui apabila joint venture sudah selesai. Sesuai dengan prinsip konservatif apabila indikasi yang ada menunjukkan akan diderita kerugian sebaiknya kerugian tersebut segera diakui. Dalam hal anggota joint venture mengakui laba atas joint venture yang belum selesai ini menimbulkan 2 masalah, yaitu penentuan besarnya laba atau rugi yang diakui dan pencatatannya. Untuk menghitung besarnya laba atau rugi yang akan diakui atas joint venture yang belum selesai beserta cara pencatatannya akan tergantung pada metode akuntansi yang digunakan joint venture, yaitu metode akuntansi terpisah dan metode akuntansi tidak terpisah.
1.      Metode Akuntansi Terpisah
Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi dengan metode ini maka besarnya laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya.Apabila diperlukan maka untuk menghitung laba atau rugi tersebut diperlukan penyesuaian. Laba atau rugi tersebut akan dibagi dengan rasio atau metode pembagian laba yang disepakati. Dengan metode ini maka masing-masing sekutu hanya akan mencatat bagian laba atau rugi yang menjadi haknya.
Contoh 4
      Suatu joint venture dengan anggota A, B dan C membagi laba atau  rugi dengan rasio
A = 30%
B = 35%
C = 35%
Sampai dengan akhir tahun 1991 joint venture tersebut belum selesai. Ikhtisar saldo rekening-rekening yang diselenggarakan oleh joint venture per 31 desember 1991 adalah:
Rekening                                                                                       Saldo
Debit:
-aktiva                                                                               Rp105.000.000,00
-biaya                                                                                      80.000.000,00
   +
Jumlah saldo debit                                                                        Rp185.000.000,00
Kredit
-modal A                                                                           Rp  25.000.000,00
-modal B                                                                                  30.000.000,00
-modal C                                                                                  30.000.000,00
-pendapatan                                                                           100.000.000,00  +
Jumlah saldo kredit                                                           Rp185.000.000,00
Dalam keadaan seperti ini maka besarnya joint venture untuk tahun 1991 adalah :
Jumlah pendapatan                                                           Rp100.000.000,00
Jumlah biaya                                                                            80.000.000,00
  -
Laba                                                                                  Rp  20.000.000,00

Dibagi:
A: 30%
x Rp20.000.000,00 = Rp6.000.000,00
B: 35%
x Rp20.000.000,00 =      7.000,000.00
C: 35%
x Rp20.000.000,00 =      7.000.000,00
Jurnal yang dibuat oleh masing-masing sekutu untuk mengakui laba tersebutadalah :
a.       Jurnal yang dibuat oleh sekutu A
Investasi-joint venture                                    Rp60.000.000,00
            Laba joint venture                                                       Rp6.000.000,00
b.      Jurnal yang dibuat oleh sekutu B
Investai-joint venture                                      Rp7.000.000,00
            Laba joint venture                                                       Rp7.000.000,00
c.       Jurnal yang dibuat oleh sekutu C
Investai-joint venture                                      Rp7.000.000,00
            Laba joint venture                                                       Rp7.000.000,00

2.      Metode Akuntansi Tidak Terpisah
Apabila joint venture menggunakan metode akuntansi tidak terpisah maka besarnya laba atau rugi dapat diketahui dari saldo rekening  “joint venture”, yaitu:
-          Laba, apabila rekening “joint venture” bersaldo kredit dan
-          Rugi, apabila rekening “joint venture” bersaldo debit.
Selanjutnya masing-masing anggota sekutu akan mencatat seluruh laba atau rugi, baik yang menjadi bagiannya maupun tidak.
Contoh 5
(Dari data pada contoh 4 akan tetapi menggunakan metode tidak terpisah). Suatu joint venture dengan anggota A, B dan C membagi laba atau rugi dngan rasio
A = 30%
B = 35%
C = 35%
sampai dengan akhir tahun 1991 joint venture tersebut belum selesai. Ikhtisar saldo rekening-rekening yang diselenggarakan oleh joint venture per 31 Desember 1991 adalah:
Rekening                                                         saldo per catatan masing-masing sekutu

                                                            A                                 B                                 C
                                                            Rp                               Rp                               Rp
Rekening saldo debit:
- aktiva-joint venture               105.000.000,00
- rekening A                                                                80.000.000,00
            80.000.000,00
Jumlah saldo debit                  105.000.000,00           80.000.000,00             80.000.000,00
Rekening bersaldo kredit:
- rekening B                            30.000.000,00            
-                                   30.000.000,00
- rekening C                            30.000.000,00             30.000.000,00
             -
- rekening joint-venture           20.000.000,00             20.000.000,00             20.000.000,00
Jumlah saldo kredit                 80.000.000,00             50.000.000,00             50.000.000,00
Hak masing-masing partner    25.000.000,00             30.000.000,00             30.000.000,00
Berarti untuk tahun 1991 tersebut masing-masing partner akan mengakui laba dari joint venture sebagai berikut:
Jumlah laba joint venture yang diakui untuk 1991 Rp20.000.000,00
Pembagian:
A = 30%
x Rp20.000.000,00 = Rp6.000.000,00
B = 35%
x Rp20.000.000,00 = Rp7.000.000,00
C = 35%
x Rp20.000.000,00 = Rp7.000.000,00


Jurnal yang dibuat oleh masing-masing sekutu untuk mengakui laba tersebut adalah:
a.       Jurnal yang dibuat oleh sekutu A
Joint venture                                                               Rp20.000.000,00
            Laba joint venture                                                                   Rp6.000.000,00
            Rekening B                                                                                  7.000.000,00
            Rekening C                                                                                  7.000.000,00
b.      Jurnal yang dibuat oleh sekutu B
Joint venture                                                               Rp20.000.000,00
            Laba joint venture                                                                   Rp7.000.000,00
            Rekening A                                                                                  6.000.000,00
            Rekening C                                                                                  7.000.000,00
c.       Jurnal yang dibuat oleh sekutu C
Joint venture                                                               Rp20.000.000,00
            Laba joint venture                                                                   Rp7.000.000,00
            Rekening A                                                                                  6.000.000,00
Rekening B                                                                                  7.000.000,00

5 komentar:

  1. kalau ada retur nya caranya bagaimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak desy..
      Tolong jelaskan retur dalam transaksi bagaimana?

      Hapus
    2. Dear mbak desy..
      Tolong jelaskan retur dalam transaksi bagaimana?

      Hapus
  2. Nama saya Ny. Yanti Ari. Saya pemilik bisnis yang menjual kosmetik. Kadang-kadang, saya telah mencari pemberi pinjaman Pinjaman yang dapat saya pinjam untuk mengembangkan bisnis saya dan juga menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Pengalaman pertama saya dengan pemberi pinjaman internet begitu buruk dan saya kehilangan jumlah 28 juta karena saya mengajukan permohonan sebesar 600 juta untuk meningkatkan bisnis saya. Setelah pengalaman saya, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah meminjam dari internet karena saya ditipu.

    jadi, suatu hari yang setia saya membaca artikel di blog dan setelah saya selesai membaca, saya pergi untuk memeriksa bagian komentar untuk mengetahui pendapat mereka. Saya melihat komentar oleh '' Dian Pelangi "perancang busana terkenal dan dia berbagi cerita tentang bagaimana dia meminjam pinjaman besar dari perusahaan tempat Nyonya Ana Michael bekerja.

    Kemudian, saya memutuskan untuk menghubungi Dian Pelangi perancang busana terkenal dan saya menceritakan kisah saya tentang bagaimana saya kehilangan 28 juta dari pemberi pinjaman buruk padanya. Saya masih ingat dengan jelas bagaimana dia mengatakan kepada saya bahwa semua pencarian saya untuk pemberi pinjaman yang andal sudah berakhir. dia mengirimi saya nomor teleponnya dan saya memanggilnya untuk memastikan karena saya tidak ingin kehilangan uang lagi. dia berbicara kepada saya dan berkata saya harus menghubungi perincian perusahaan tempat Ny. Ana Michael bekerja dan saya akan menerima pinjaman saya tanpa penundaan dan saya harus mencoba membagikan kabar baik saya agar orang lain selamat dari pemberi pinjaman yang buruk.

    Jadi saya menghubungi Ny. Ana Michael melalui email: (ANAMICHAELGUARANTYTRUSTLOANS@GMAIL.COM)
    Ini email Dian Pelangi: (DIANPELANGIINDONESIA@GMAIL.COM) yang saya hubungi.
    Setelah saya menghubungi perusahaan pinjaman, saya diminta untuk menyerahkan semua yang diminta dari saya sebagai peminjam dan setelah beberapa saat, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya menerima pinjaman saya tanpa penundaan atau segala bentuk tekanan.
    jadi, saya menambahkan informasi pribadi saya untuk siapa saja yang mencari pemberi pinjaman yang dapat dipercaya untuk menghubungi saya dan saya siap untuk membantu Anda karena saya ingin orang lain diselamatkan dari pemberi pinjaman yang buruk.

    Nama: Yanti Ari
    Nomor telepon saya: +62 821-1644-0184
    Nomor Whatsapp: +62 821-1644-0184
    Kota: Medan
    Email saya: ARIY6261@GMAIL.COM

    Saya berdoa semoga Allah memberi orang-orang yang membutuhkan pinjaman untuk melihat kisah saya ini sehingga mereka dapat diselamatkan saat saya diselamatkan. Saya selalu siap memberikan bantuan kepada siapa pun yang membutuhkannya, jadi jangan ragu untuk menghubungi saya kapan saja karena saya tidak membuat orang-orang saya jatuh ke tangan pencuri !!!

    BalasHapus
  3. Here is Mr Benjamin contact Email details, 247officedept@gmail.com. /  Or Whatsapp +1 989-394-3740 that helped me with loan of 90,000.00 Euros to startup my business and I'm very grateful,It was really hard on me here trying to make a way as a single mother things hasn't be easy with me but with the help of Mr Benjamin put smile on my face as i watch my business growing stronger and expanding as well.I know you may be surprised why I put things like this here but I really have to express my gratitude so anyone seeking financial help or going through hardship with their business or want to start a business project can see this and have hope of getting out of the hardship..Thank You.

    BalasHapus